Rabu, 11 Juli 2012

7 surga dunia di bumi Indonesia

hey para shobat planet berita mania ..
nih aku kasih 7 surga dunia di bumi indonesia ..
yukk kita simak .

cekidoooott ...

1. Air Terjun Moramo
Terletak di Kawasan Suaka Alam Tanjung Peropa atau tepatnya di Desa Sumber Sari, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan.
Air Terjun Moramo. Foto:m3sultra/wordpress.com
Air Terjun Moramo merupakan air terjun bertingkat (cascade) yang indah dengan ketinggian sekitar 100 meter. Dari ketinggian tersebut, air mengalir melewati tujuh tingkatan utama.
Untuk mencapai setiap tingkatannya, pengunjung dapat mendaki tebing-tebing marmer (onyx) yang berwarna hijau di setiap sisinya. Tebing-tebing marmer tersebut tidak licin walaupun selalu terkena percikan air terjun, sebab airnya mengandung sulfur dan alkali yang menyebabkan lumut sulit untuk tumbuh.
Di kawasan tersebut merupakan habitat yang ideal bagi beraneka burung, kupu-kupu, dan serangga lainnya.

2. Pegunungan Jayawijaya

Bagaimana caranya kerang laut sampai di pegunungan? Rupanya puncak tertinggi Indonesia dahulu laut terdalam.
Puncak Jaya (Carstenz Pyramide). Foto: kualakencana.com
Di mana kita bisa menemukan salju di Indonesia? Hanya di puncak pegunungan Jayawijaya. Istimewanya, salju di Jayawijaya tidak seperti salju di negara 4 musim yang hanya beberapa bulan. Salju di salah satu puncak tertinggi di Indonesia ini akan ada selamanya.
Pegunungan Jayawijaya adalah deretan pegunungan yang terbentang di tengah provinsi Papua Barat dan Papua (Indonesia) hingga Papua New Guinea di Pulau Irian. Ada 6 puncak di pegunungan Jayawijaya: Puncak Jaya (dahulu Puncak Carstenz Pyramide), Puncak Meren, Puncak Northwall, Puncak Ngga Pulu, Puncak Sudirman, dan Puncak Trikora. Puncak dengan salju abadi hanya ada di empat puncak pertama. Tapi sayang salju abadi ini mulai meleleh karena perubahan iklim global.
Dari antara 6 puncak di pegunungan ini, Puncak Jaya adalah puncak tertinggi dengan 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl). Bahkan puncak pegunungan Jayawijaya disebut sebagai salah satu dari tujuh puncak benua tersebut. Tapi tahukah kamu kalau yang disebut puncak benua itu dulunya dasar lautan? Buktinya berbagai fosil kerang laut ditemukan di daerah puncak gunung. Jadi yang bermimpi ke puncak-puncak pegungungan Jayawijaya bukan hanya para pendaki tapi juga peneliti geologi dunia.
Rupanya 60 juta tahun yang lalu Pulau Papua masih berada di dasar laut yang terbentuk oleh bebatuan sedimen. Singkat cerita dalam waktu berjuta-juta tahun terjadi berbagai aktivitas tektonik dan pengendapan yang menghasilkan daratan Papua yang masih menyatu dengan Australia. Lambat laun daratan ini terpecah-pecah dan menghasilkan pulau dan pegunungan di Papua seperti yang kita kenal sekarang.
Masih banyak rahasia bebatuan Jayawijaya yang belum tergali dan masih banyak yang belum pernah mendaki puncak tertinggi di Indonesia ini. Jadi kamu pilih yang mana? Jadi pendaki ulung atau peneliti bebatuan ternama? Dua-duanya bisa dilakukan di Pegunungan Jayawijaya.
3. Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran merupakan kawasan Konservasi Sumberdaya Alam, yang berarti di dalam kawasan Taman Nasional Baluran terdapat pengelolaan sumberdaya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana, untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
Kawasan TN Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur dengan batas-batas wilayah sebelah utara Selat Madura, sebelah timur Selat Bali, sebelah selatan Sungai Bajulmati, Desa Wonorejo dan sebelah barat Sungai Klokoran, Desa Sumberanyar.
Luas Wilayah 12.000 Ha, zona rimba seluas 5.537 ha (perairan = 1.063 Ha dan daratan = 4.574 Ha), zona pemanfaatan intensif dengan luas 800 Ha, zona pemanfaatan khusus dengan luas 5.780 Ha, dan zona rehabilitasi seluas 783 Ha.
Sedangkan dari segi pengelolaan kawasan TN Baluran dibagi menjadi dua Seksi Pengelolaan Taman Nasional, yaitu: Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Bekol, meliputi Resort Bama, Lempuyang dan Perengan, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Karangtekok meliputi Resort Watu Numpuk, Labuhan Merak dan Bitakol.
Tujuan pembangunan konservasi sumberdaya alam yaitu mengusahakan terwujudnya kelestarian sumberdaya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya, sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia.

Taman Nasional Baluran memiliki potensi keanekaragaman hayati yang cukup tinggi baik flora, fauna maupun ekosistemnya, termasuk keindahan panorama alamnya. Ditinjau dari status kawasan.
Taman Nasional Baluran memiliki 3 fungsi utama yaitu
 (1) fungsi Perlindungan sistem penyangga kehidupan,
 (2) Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa dan
 (3) Pemanfaatan secara lestari Sumber Daya Alam Hayati (SDAH) beserta ekosistemnya, yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, rekreasi dan pariwisata.
Maka dari itu tujuan pengelolaan kawasan Taman Nasional Baluran adalah melestarikan SDAH dan ekosistemnya agar dapat memenuhi fungsinya (3P) secara optimal. Sasaran utama pengelolaan Taman Nasional Baluran adalah SDAH, ekosistem dan kawasannya.
Tingginya potensi keanekaragaman hayati dan indahnya panorama alam Baluran, merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara untuk mengunjungi dan menikmatinya.
Taman Nasional Baluran sebagai salah satu kawasan konservasi yang didalamnya memiliki berbagai macam flora dan fauna dan ekosistem memiliki beragam manfaat baik manfaat bersifat tangible (dalam pemanfaatan skala terbatas) maupun manfaat yang bersifat intangible, berupa produk jasa lingkungan, seperti udara bersih dan pemandangan alam.
Kedua manfaat tersebut berada pada suaturuang dan waktu yang sama, sehingga diperlukan suatu bentuk kebijakan yang mampu mengatur pengalokasian sumberdaya dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan dan aspek sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
Taman Nasional Baluran memiliki beberapa obyek dan daya tarik wisata alam yang cukup beragam, terdiri dari kombinasi berbagai bentang alam mulai dari ekosistem laut hingga pegunungan, savana, dan keanekaragaman jenis satwa dan tumbuhan.
Beberapa daerah di Taman Nasional Baluran yang sering dikunjungi wisatawan dan masyarakat untuk berbagai keperluan terutama yang dimanfaatkan sebagai daerah tujuan wisata antara lain: Gua Jepang, Curah Tangis, Sumur Tua, Evergreen Forest, Bekol, Bama, Manting, Dermaga, Kramat, Kajang, Balanan, Lempuyang, Talpat, Kacip, Bilik, Sejileh, Teluk Air Tawar, Batu Numpuk, Pandean, dan Candi Bang. Adapun wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Baluran meliputi wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.
Dari berbagai obyek wisata yang ada di Taman Nasional Baluran sebagian telah dikembangkan menjadi produk wisata, antara lain Gua Jepang, Curah Tangis, Visitor Centre, Candi Bang, Savana Semiang, Savana Bekol, Evergreen Forest Bekol, dan Pantai Bama.
Potensi Wisata
TN Baluran memiliki tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi karena keindahan alamnya, keanekaragaman flora dan fauna yang terdapat di dalamnya, serta kekhasan lanskap penyusunnya  yang tidak dimiliki oleh Taman Nasional lain. Objek-objek wisata tersebut sebagian telah dilakukan pengembangan diantaranya adalah Bekol, Bama, Goa Jepang dan Curah Tangis. Objek Wisata Alam yang ada di TN Baluran diantaranya :
  1. Camping Ground Wonorejo Lokasi perkemahan
  2. Curah Tangis Wonorejo Panjat tebing
  3. Gua Jepang Wonorejo Peningggalan Jepang, dahulu merupakan tempat perlindungan, menyimpan senjata dan makanan
  4. Sumur Tua Wonorejo Konon merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit
  5. Evergreen Forest Wonorejo Hutan hijau sepanjang tahun, pengamatan flora dan fauna, tersedia jalur interprtasi
  6. Bekol Wonorejo Fotografi, panorama alam dari menara pandang, atraksi satwa di savanna, tersedia jalur inter pretasi tersedia 3 buah pesanggrahan (26 orang)
  7. Bama Wonorejo Fotografi, hutan bakau, pengamatan flora dan fauna (termasuk beraneka jenis burung dan atarksi sekawanan kera yang memancing kepiting    dengan ekornya), berjemur di pantai, berenang, snorkelin g, menyelam, bersampan, pengamatan biota laut, menyusur pantai, menyaksikan matahari terbit, terdapat jalur interpretasi, ter sedia pesanggrahan kapasitas maksimal 28 orang
  8. Manting Wonorejo Sumber air tawar, konon berkhasiat sebagai obat awet muda
  9. Dermaga Wonorejo Memancing
  10. Kramat, Kajang, Balanan, Lempuyang Wonorejo Atraksi satwa di savanna
  11. Talpat Wonorejo Mata air, atraksi satwa di savanna
  12. Kacip Wonorejo Mata air di lereng gunung
  13. Gunung Baluran Wonorejo Sumberwaru Mendaki gunung
  14. Bilik / Sijile Sumberwaru Berenang, snorkeling, menyelam, bersampan, pengamatan biota laut, menyaksikan matahari terbit, fotografi
  15. Teluk Air Tawar Sumberwaru Sumber air tawar di tepi pantai, hutan pantai, fotografi
  16. Watu Numpuk Sumberwaru Panorama alam dari ketinggian, atraksi satwa, fotografi
  17. Pandean Wonorejo Pelabuhan nelayan, pencari nener
  18. Candi Bang Wonorejo Makam tua, panorama pantai, fotografi
Diolah dari berbagai sumber
(Sumber gambar : http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_baluran.htm, bptsitubondo.blogspot.com)
4. Gumug Pasir Parangkusumo
img_9967.jpg
tekstur pasir yang khas karena pengaruh angin yang dominan tumbuhan berduri (spinifex sp.) yang merupakan vegetasi khas di gumuk pasir sekitar pantai
img_9984.jpgimg_9987.jpgimg_9993.jpg
gumuk pasir parangkusumo merupakan salah satu wahana alam yang luar biasa di 22km selatan kota Yogyakarta, terjadi karena perpaduan dari pasir kali opak, angin pantai selatan, dan tebing batugamping formasi wonosari. perpaduan ketiganya membentuk bukit2 pasir (sand dunes, yang berbentuk seperti bulan sabit, dengan teksturnya yang khas.
5. Hutan Kalimantan

hutan kalimantan sekilas mirip dengan hutan amazon, tumbuhan – tumbuhan dan hewan – hewan yang hidup di hutan kalimantan hampir semuanya sama dengan hutan amazon, hutan kalimantan merupakan hutan terbesar di Indonesia
hutan kalimantan vs hutan amazon


6. Taman Sakura Cibodas
Taman ini dibangun pada tanggal 16 April 2007. Kawasan ini luasnya 5.000 m2. Jumlah tanaman ini sekitar 400 jenis termasuk dengan tanaman yang masih kecil. Pemeliharaannya dilakukan dengan penyiraman yang dilakukan sehari dua kali jika musim kemarau, pemupukan dengan kompos dan pembuangan ranting- ranting yang sudah kering. Untuk pembungaannya biasanya prunus berbunga dua kali dalam setahun, yaitu antara bulan Januari – Februari dan antara bulan Agustus – September. Jika sedang berbunga akan menjadi sebuah pemandangan yang indah.

 

7. Ranu Kumbolo
Lumajang – Gunung Semeru merupakan gunung api tertinggi di Pulau Jawa, gunung tersebut merupakan salah satu gunung aktif yang terletak pada ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut. Kawah di puncak Gunung Semeru (Mahameru) dikenal dengan nama Jonggring Saloko yang selalu menyemburkan asap disertai material vulkanik.
Di lereng gunung tertinggi tersebut, terdapat sebuah danau yang memiliki pemandangan yang sangat memukau dan eksotis, yakni Ranu (danau) Kumbolo.


Nah udah taukan 7 surga dunia indonesia ..??
Mangkanya Lestarikan lingkungan aLam sekitar kita ..
Biar bersih dan indah ..

Nantikan berita-berita yang laen ..
Tentunya yang lebih seru dan menarik ..
good bye :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar